Waktu-waktu Yang Mustajab Untuk Berdoa

Waktu-waktu Yang Mustajab Untuk Berdoa


Pada dasarnya semua masa adalah baik untuk melakukan ibadat kerana dalam Islam tidak ada waktu yang buruk atau waktu sial bagi mengerjakan atau memulakan sesuatu pekerjaan, yang ada dalam Islam ialah masa yang lebih baik untuk beribadat. Demikian juga ada masa-masa yang lebih baik dari masa-masa yang lain untuk berdoa di antara masa tersebut ialah :


a. Waktu Malam
Waktu malam adalah waktu yang paling baik untuk beribadat kerana waktu tersebut sunyi sama sekali. Semua makhluk tidur setelah penat bekerja keras di siang hari. Bagi mereka yang insaf dan sedar, mereka tidak melepaskan peluang di waktu malam dengan beribadat dan berdoa.
Allah s.w.t memperkenankan doa hambanya pada waktu malam dan para malaikat turun ke dunia untuk menyampaikan rahmat Allah s.w.t kepada semua makhluk pada waktu malam. Bukankah Nabi Muhammad s.a.w kita di Israk dan Mikraj pada waktu malam, oleh itu memang selayaknya kita gunakan waktu malam untuk berzikir dan berdoa kepada Allah s.w.t.
Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud, " Sesungguhnya di waktu malam ada satu masa yang apabila seorang muslim meminta kebaikan kepada Allah tepat pada waktu itu, nescaya Allah memberinya". ( tafsir Yasin, Hammamy)

Waktu-waktu yang paling baik untuk berdoa pada malam hari ada empat waktu iaitu :
1.Waktu tengah malam, iaitu apabila sudah lebih separuh malam (mulai pukul 1.00 malam).
2.Waktu bahagian kedua daripada sepertiga akhir malam.
3.Waktu sepertiga daripada sepertiga akhir malam.
4.Waktu sahur iaitu sedikit masa sebelum terbit fajar.
Jelas di sini waktu separuh malam sehingga terbit fajar adalah merupakan waktu yang berkat, waktu yang baik untuk memajukan permohonan.

b. Waktu pagi - dikala matahari sedang naik (waktu dhuha)

c. Waktu petang - selepas sembahyang Asar
 

Kisah Umat Terdahulu

Kisah Umat Terdahulu, Pompeii Kisah Tragis Kota Perzinahan Yang Dikutuk

pompeiiKota pompiii terletak digaris laut Mediterania, dekat kota Naples(Neapolis) di Italias Selatan. Pompeii adalah kota besar dan ramai semasa pemerintahan Kaisar Romawi Neron. Kota ini termasuk daerah koloni orang-orang Romawi, yang dihuni oleh 20.000 jiwa, 40% dari mereka adalah kalangan budak. Pompeii menjadi kota yang makmur dari tempat pesiar di musim panas yang dilengkapi villa-villa, kuil atau candi, gedung-gedung teater atau pertunjukan, pemandian dan arena laga (colisium/colesseum).
Sekrang ini, tidak ada yang tersisa dari kota ini selain berkas peninggalan kuno. Pompeii terletak di bawah gunung berapi Vasuvius yang memiliki ketinggian 1.200 m dari permukaan laut. Kota pompeii hancur akibat ledakan hebat gunung Vasuvius, ledakan super dahsyat yang mengubur kota Pompeii dan kota Herkulaneum.
Letusan gunung mulai memuntahan lava panas pada siang hari, 24 Agustus 79 M ( 491 tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad), yang mnyebabkan awan asap berlapis-lapis bagaikan pohon Shanbir yang menutup matahari, metubah siang menjadi gelap yang berkepanjangan. Penduduk kota Pompeii berusaha lari dan mengurung diri di dalam rumah untuk menyelamatkan diri, akan tetapi tidak ada gunanya. Hari itu adalah hari raya dewa api dalam keyakinan Romawi. (subhannallah ‘ amma yusyrikun)
Kota pompeii terkubur lava panas dan material gunung selama 1668 tahun hingga ditemukan pada tahun 1748 M, yaitu bersamaan ditemukannya kota Herkulaneum (herculaneum). Dari penemuan itu berhasil ditemukan korban meninggal dalam keadaan utuh tanpa ada kerusakan bahkan hingga gigi mereka (tetap utuh). Mimik muka yang menyatukan semua korban adalah rasa takut dan rasa terbelalak. Pada satu tempat ditemukan mayat-mayat yang keras membatu. Karena debu-debu lahar yang beracun yang bisa kita anggap sebagai alami-masuk kebagian dalam tubuh yang basah, sehingga menjaga bentuk dan rupa manusia serta binatang sebagaimana adanya.
Dari penemuan ini terungkap bagaimana krakteristik kota yang kaya serta kemakumuran yang dirasakan oleh masyaraktnya pada waktu itu. Banyak orang kaya yang hidup mewah bangga dengan kekayaan mereka. Dikota ini terdapat jaringan (instalasi)air di dalam rumah , kamar mandi umum dan jalan-jalan yang tersusun rapi dengan batu-batu, ada juga pelabuhan laut yang cangih, begitu pula panggung-panggung sandiwara , dan pasar-pasar. Sisa dan jejak peninggalan mereka menunjukkan perhatian mereka terhadap seni dan ukiran (pahatan), dan masyarakat penghuni kota ini adalah warga Romawi kuno dengan semua tingkatan dan status sosial yang termasuk budak.
Maksiat Yang Merebak Di dalam sejarahnya, para penduduk kota Pompeii gemar dan paling nomor satu dalam hal maksiat. Mereka sering menggelar perzinaan di rumah – rumah mereka, di jalan – jalan, bahkan hampir setiap rumah adalah rumah pelacuran. Banyak juga para pendatang dari Yunani dan Venesia yang ‘menikmati’ wanita – wanita disana, berhubung kota itu juga menjadi pelabuhan yang aman oleh para pelaut. Suatu pertanda bahwa masyarakat itu (Pompeii) adalah masyarakat yang rendah, bahkan lebih rendah dari binatang.
Sebelum kota ini hancur terkubur, masyarakat diwaktu itu tidak menggubris tanda-tanda akan terjadinya letusan gunung. Mereka tidak ambil dengan goncangan-goncangan kecil manapun goncangan kuat., tidak pula terhadap awan putih yang menggumpal di atas kawah gunung. Manusia disaat itu tidak belajar dari gempa bumi yang pernah menghancurkan kota mereka 17 tahun sebelumnya. Mereka tidak mengubris seruan kaisar Romawi, Neuron supaya meninggalkan kota. Berangkali alasan mereka adalah mereka memandang letusan gunung berpai membawa banyak kebaikan. Debu yang dibawa sangat kaya dengan bahan mineral yang bisa menjadi pupuk bagi tanaman mereka sehinga berbuah lebat. Air hujan yang turun kepada mereka dan mengairi tanaman yang disebabkan adanya gunung berapi tersebut yang selalu mendatangkan awan. Banyak tanda dan alamt akan terjadi letusan hebat. Beberpa hari sebelumnya terjadi goncangan hebat (gempa bumi) yang mengerikan sebagian sumur, juga mematikan sumber-sumber mata air, sementara anjing-anjing menggonggong sedih atas diamnya burung-burung.
Semua tanda itu tidak di indahkan oleh penduduk kota hingga di waktu dhuha, sementara mereka sibuk berdagang dan canda tawa, ditengah hari tanggal 24 Agustus 79 M, manusia mendengar hiruk pikuk yang menghebohkan, batu-batu besar terbelah, disusul lahar panas, asap, debu yang terbang tinggi mengarah kelangit kemudian setengah jam berikutnya semuanya jatuh menimpa kepala penduduk kota Ponpeii. Sebagian dari mereka berhasil meyelamatkan diri ke pelabuhan, dan yang lain bersembunyi dirumah-rumah dan gedung. Setelah itu mereka semua berubah menjadi mayat yang membatu. Pada penggalian jejak kota ini ditemukan kurang lebih 2000 mayat. Banyak dari mereka tergencat bebatuan yang berjatuhan menimpa atap-atap rumah dan gedung.
Beberapa jam kemudian, lahar panas yang berlimpah ruah mengubur kota tersebut dan membumihanguskan semua bentk tanda-tanda kehidupan di sana. Akhirnya kota tersebut terkubur hingga 3 meter oleh lahar panas dan debu. Setelah kejadian semburan batu panas dari Gunung Vesuvius, maka banyak ditemukan mayat – mayat bergelimpangan, dan banyak pula yang mati sedang melakukan maksiat (zina), ada juga yang melakukannya dengan sejenis dan bahkan diketahui ada yang masih berusia belia. Na’udzubiLLahi min dzalik.
Mirip memang dengan peristiwa kaum Luth –‘alayhis salaam- (kaum
penghuni kota Sodom) yang Alloh luluhlantahkan dengan hujan batu.
“ Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?
Atau apakah penduduk mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga)/ tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.”*(QS. Al-A’raf :96-99)
Allah membinasakan penduduk kota Romawi, Pompeii, karena mereka berbuat aniaya dimuka bumi dan banyak merusak disetiap lini kehidupan. Diantara mereka senang mengadakan pertunjukan pertarungan antara manusia dengan manusia atau dengan binatang buas, yang berakhir hingga matinya salah satu peserta laga.
 

Seorang Wanita dan Tukang Besi

Seorang Wanita dan Tukang Besi
Ketika si tukang besi sedang duduk di rumahnya melepas lelah setelah seharian bekerja, tiba-tiba terdengar pintu rumahnya diketuk orang. Si tukang besi keluar untuk melihatnya, pandangannya menubruk pada sesosok wanita cantik yang tak lain adalah tetangganya.
“Saudaraku, aku menderita kelaparan. Jika bukan karena tuntutan agamaku yang menyuruh untuk memelihara jiwa (hifdz al-Nafs), aku tidak akan datang ke rumahmu. Maukah engkau memberikan makanan padaku karena Allah?” Tutur wanita itu.
Ketika itu, memang tengah datang musim paceklik (kemarau). Sawah dan ladang mengering. Tanah pecah berbongkah-bongkah. Padang rumput menjadi tandus hingga hewan ternak menjadi kurus dan akhirnya mati. Makanan menjadi langka, maka tak pelak kelaparan melanda sebagian besar penduduk desa itu. Hanya sebagian kecil yang masih bisa bertahan.

“Tidakkah engkau tahu bahwa aku mencintaim? Akan kuberi engkau makanan, tetapi engkau harus melayaniku semalam,” kata tukang besi itu.
Si tukang besi memang jatuh hati kepada tetangganya itu. Dia merayunya dengan berbagai cara dan taktik, namun tak juga berhasil meluluhkan hati wanita itu.
“Lebih baik mati kelaparan daripada durhaka kepada Allah,” ujar wanita itu lagi sambil berlalu menuju rumahnya.
Setelah dua hari berlalu, wanita itu kembali mendatangi rumah si tukang besi dan mengatakan hal yang sama. Demikian pula jawaban si tukang besi. Ia akan memberi makanan asalkan wanita itu mau menyerahkan dirinya. Mendengar jawaban yang sama, wanita itupun kembali ke rumahnya.
Dua hari kemudian, wanita itu datang lagi ke rumah tukang besi itu dalam keadaan payah. Suaranya parau, matanya sayu, dan punggungnya membungkuk karena menahan lapar yang tiada tara. Ia kembali mengatakan hal serupa. Begitu pula jawaban si tukang besi, sama dengan yang sudah-sudah. Wanita itu kembali ke rumahnya dengan tangan kosong untuk kali ketiga.
Ketika itulah, Allah memberikan hidayah-Nya kepada si tukang besi. “Sungguh celaka aku ini, seorang wanita mulia datang kepadaku, dan aku terus berlaku dzalim kepadanya,” tutur tukang besi dalam hatinya. “Ya Allah aku bertaubat kepada-Mu dari perbuatanku dan aku tidak akan mengganggu wanita itu lagi selamanya.”
Si tukang besi itu bergegas mengambil makanan dan pergi ke rumah wanita itu. Diketuknya pintu rumah wanita itu. Tak lama berselang, kerekek…terlihat pintu terbuka dan muncullah sesosok wanita yang nampak kuyu. Melihat si tukang besi berdiri di depan pintu rumahnya, wanita itu bertanya, “Apa keperluanmu datang ke rumahku?”
“Aku bermaksud mengantarkan sedikit makanan yang aku punya. Jangan khawatir, aku memberinya karena Allah,” jawab si tukang besi itu.
“Ya Allah, jika benar apa yang dikatakannya, maka haramkanlah ia dari api di dunia dan akhirat,” tutur wanita itu seraya menengadahkan kedua tanganya ke langit.
Si tukang besi itu pulang ke rumahnya. Ia memasak makanan yang tersisa buat dirinya. Tiba-tiba secara tak sengaja bara api mengenai kakinya, namun kaki si tukang besi itu tidak terbakar. Bergegas ia menemui wanita itu lagi.
“Wanita yang mulia, Allah telah mengabulkan doamu,” ujar si tukang besi.
Seketika itu, wanita itu sujud syukur kepada Allah.
“Ya Allah engkau telah mewujudkan doaku, maka cabutlah nyawaku saat ini juga.” Terdengar suara lirih dari mulut wanita itu dalam sujudnya. Allah kembali mendengar doanya. Wanita itupun berpulang ke Rahmatullah dalam keadaan sujud.
Demikianlah kisah seorang wanita yang menjaga kehormatannya meskipun harus menahan rasa lapar yang tiada tara.

Setiap muslimah mestinya dapat mengambil i’tibar (pelajaran berharga) dari berbagai kisah wanita shalihah yang telah diuraikan di muka. Merekalah yang mestinya dijadikan suri tauladan dalam kehidupan keseharian, bukan para artis yang menawarkan gaya hidup hedonisme dan materialisme

Dikutip dari buku "Bidadari Dunia Potre Ideal Wanita Muslim", Muh. Syafi'i Al-Bantani
 

Sunnah Banyak Manfaat

Yang penting ini adalah SUNNAH.**

1. BAB duduk, beresiko tinggi terkena wasir/ambeien. BAB jongkok lebih bersih dan menyehatkan. ---> dan yg terpenting itu adalah SUNNAH.

2. Kencing berdiri resiko prostat dan batu ginjal. Kencing jongkok
lebih bersih dan menyehatkan. ---> yg terpenting itu adalah
SUNNAH.

3. Enzim di tangan membantu makanan lebih mudah dicerna.
Bilamana dibanding dengan besi, kayu, atau plastik, makan dengan
tangan lebih bersih, fitrah dan menyehatkan. ---> yg terpenting
itu adalah SUNNAH.

4. Makan dan minum berdiri mengganggu perncernaan. Dengan duduk lebih santun dan menyehatkan. ---> yg terpenting itu adalah SUNNAH.

5. Makan di kursi, masih kurang menyehatkan. Dengan duduk
dilantai, tubuh akan membagi perut menjadi 3 ruang: udara,
makanan dan air. ---> yg terpenting itu adalah SUNNAH.

6. Makan buah setelah makan (cuci mulut) kurang bagus bagi
lambung, karena ada reaksi asam. Yang sehat adalah makan buah
sebelum makan, membantu melicinkan saluran pencernaan
dan membuatnya lebih siap. ---> yg terpenting itu adalah SUNNAH.

7. Tengkurep & terlentang tidak bagus untuk kesehatan. Tidur
menghadap kanan lebih menyehatkan. ---> yg terpenting itu adalah SUNNAH.

8. Banyak Rahasia Sunnah yg telah diteliti para pakar, dari segi
hikmah, manfaat, dan kesehatan. Benarlah yg dikatakan : dibalik
sunnah ada kejayaan. Bagi kita, jika misalnya belum tau manfaatnya, terus saja semangat mengikuti adab dan tuntunan
Rasul. Manfaat itu efek samping, motivasi utamanya adalah
mengikuti adab dan tuntunan Rasul.

9. Seorang dokter Eropa berkata : jika semua manusia amalkan 3
sunnah saja (sunnah makan, sunnah di Kamar Mandi, sunnah
tidur), maka harusnya saya berhenti jadi dokter karna tidak ada pasien.

Mari kita semua amalkan, 24 jam hidup dengan sunnah. Bahkan
tidur lelap, setiap detiknya akan dianggap dzikir jika sesuai
dengan sunnah. "Barang siapa menghidup- hidupkan sunnahku,
dia cinta kepadaku. Barang siapa cinta kepadaku, bersamaku di
dalam surga"
 

Disholatkan 70 Ribu Malaikat

Disholatkan 70 ribu malaikat

Kisah ini diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a. Pada suatu pagi Rasulullah SAW bersama dengan
sahabatnya Anas bin Malik r.a. melihat suatu keanehan. Bagaimana tidak, matahari terlihat begitu redup dan kurang bercahaya seperti biasanya.

Tak lama kemudian Rasulullah SAW dihampiri oleh Malaikat Jibril.

Lalu Rasulullah SAW bertanya kepada Malaikat Jibril : "Wahai Jibril, kenapa Matahari pagi ini terbit dalam keadaan redup? Padahal tidak mendung?"

"Ya Rasulullah, Matahari ini nampak redup karena terlalu banyak sayap para malaikat yang menghalanginya. " jawab Malaikat Jibril.

Rasulullah SAW bertanya lagi : "Wahai Jibril, berapa jumlah Malaikat yang menghalangi matahari saat ini?"

"Ya Rasulullah, 70 ribu Malaikat." jawab Malaikat Jibril.

Rasulullah SAW bertanya lagi : "Apa gerangan yang menjadikan Malaikat menutupi Matahari?"

Kemudian Malaikat Jibril menjawab : "Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah SWT telah mengutus 70 ribu Malaikat agar membacakan shalawat kepada salah satu umatmu."

"Siapakah dia, wahai Jibril?" tanya Rasulullah SAW.

"Dialah Muawiyah...!!!" jawab Malaikat Jibril.

Rasulullah SAW bertanya lagi : "Apa yang telah dilakukan oleh Muawiyah sehingga saat ia meninggal mendapatkan kemuliaan yang sangat luar biasa ini?"

Malaikat Jibril menjawab : "Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Muawiyah itu semasa hidupnya banyak membaca Surat Al-Ikhlas di waktu malam, siang, pagi, waktu duduk, waktu berjalan, waktu berdiri, bahkan dalam setiap keadaan selalu membaca Surat Al-Ikhlas."

Malaikat Jibril melanjutkan penuturannya : "Dari itulah Allah SWT mengutus sebanyak 70 ribu malaikat untuk membacakan shalawat kepada umatmu yang bernama Muawiyah tersebut."

Rasulullah SAW bersabda :
''Apakah seorang di antara kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Al- Qur'an dalam semalam?"
Mereka menjawab, "Bagaimana mungkin kami bisa membaca sepertigai Al-Qur'an?" Lalu
Nabi SAW bersabda, "Qul huwallahu ahad itu sebanding dengansepertiga Al-Qur'an.'(H.R. Muslim no. 1922)

 

Syeikh Muhammad Al-Ghazali

SYEIKH MUHAMMAD AL-GHAZALI

Seorang ulama’ yang masyhur di Mesir dan seluruh dunia Islam hari ini. Dididik oleh al-Azhar sejak dari peringkat pengajian rendah hinggalah ke pengajian tinggi dan akhirnya muncul sebagai seorang ulama’ kelahiran al-Azhar yang berwibawa. Kecintaannya pada al-Azhar amat mendalam. Kerana itu beliau sentiasa melazimi pakaian para ulama’ al-Azhar; berjubah dan berserban. Pernah suatu ketika beliau melawat ke satu negeri di Eropah. Semasa dalam keretapi, ada seorang menegur beliau; ‘Tidak bolehkah engkau menanggalkan serban dan jubah engkau dan engkau memakai kot sepertimana orang di sini biasa memakainya”. Beliau menjawab; “Apa salahnya aku memakai pakaian yang biasa dipakai oleh ulama’-ulama’ al-Azhar. Jika seorang anggota tentera, anggota polis dan sebagainya berbangga dengan uniform tentera dan polisnya, maka aku juga berbangga dengan uniform al-Azharku (yakni berserban dan berjubah)”. Lahir tahun 1917. Semasa mudanya sempat berjumpa dengan Imam Asy-Syahid Hasan al-Banna dan menjadi anak murid serta pengikut setia beliau hingga saat kematiannya kerana ditembak. Dalam satu tulisannya, Syeikh Muhammad al-Ghazali pernah menulis; “Imam Hasan al-Banna adalah mursyidku yang pertama”. Pernah dalam satu wawancara oleh Radio Mesir secara lansung, beliau ditanya oleh juru-hebah; “Siapakah tokoh yang membentuk keperibadiannya?”. Syeikh Muhammad al-Ghazali menjawab; “Hasan al-Banna”. Terus ketika itu juga siaran secara lansung itu dihentikan gara-gara kerana nama Imam Hasan al-Banna disebut. Kerajaan Sekular Mesir amat memusuhi Imam Hasan al-Banna dan Ikhwan Muslimun. Kerana itu, nama beliau dilarang sama sekali disebut dalam radio mahupun televisyen. Syeikh Muhammad al-Ghazali menjadikan penulisan sebagai medan dakwah utama beliau di samping lisan. Beliau telah menulis lebih 50 buah buku di samping artikel-artikel yang disiarkan dalam majalah-majalah dan akhbar. Buku-buku tulisan beliau mendapat sambutan yang luar biasa umat Islam di seluruh terutama di kalangan Arab. Kesemua buku beliau menjadi best seller di Tanah Arab dan Dunia Islam serta telah diterjemahkan ke dalam pelbagai bahasa di seluruh dunia termasuk bahasa Melayu. Antara buku tulisan beliau ialah;
1. Kaifa Nafham al-Islam
2. Al-Janib al-'Atifi Fil-Islam
3. 'Aqidatul-Muslim
4. As-Sunnah an-Nabawiyyah Baina Ahlil-Fiqhi Wa Ahlil-Hadith
5. Laisa Minal-Islam
6. Al-Islam Wa al-Istibdad as-Siyasi
7. Al-Islam Wa al-Audha' al-Iqtisadiyyah
8. Dustur Wihdah as-Saqafah Baina al-Muslimin
9. al-Haq al-Murr
10. Akhalaqul-Muslim

Syeikh Muhammad al-Ghazali meninggal pada tahun 1996 di Arab Saudi dan dikebumikan di perkuburan al-Baqi', tempat bersemadinya sahabat-sahabat Nabi r.a.
 

Imam Malik

.Imam Malik dilahirkan di sebuah perkampungan kecil yang bernama Ashbah, yang terletak di dekat Kota Himyar jajahan Yaman. Nama aslinya ialah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir Al-Ashabally. Beliau adalah seorang ulama besar yang lahir di Madinah serta mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap dunia Islam.
Ketika Imam Malik berusia 54 tahun, pemerintahan berada di tangan baginda Al-Mansur yang berpusat di Bagdad. Ketika itu di Madinah dipimpin oleh seorang gabenor bernama Jaafar bin Sulaiman Al-Hasymi. Sementara itu Imam Malik juga menjabat sebagai mufti di Madinah. Di saat timbulnya masalah penceraian atau talak, maka Imam Malik telah menyampaikan fatwanya, bahawa talak yang dipaksakan tidak sah, ertinya talak suami terhadap isteri tidak jatuh. Fatwa ini sungguh berlawanan dengan kehendak gabenor, kerana ia tidak mahu hadith yang disampaikan oleh Imam Malik tersebut diketahui oleh masyarakat, sehingga akhirnya Imam Malik dipanggil untuk mengadap kepada gabenor.
Kemudian gabenor meminta agar fatwa tersebut dicabut kembali, dan jangan sampai orang ramai mengetahui akan hal itu. Walaupun demikian Imam Malik tidak mahu mencabutnya. Fatwa tersebut tetap disiarkan kepada orang ramai. Talak yang dipaksanya tidak sah. Bahkan Imam Malik sengaja menyiarkan fatwanya itu ketika beliau mengadakan ceramah-ceramah agama, kerana fatwa tersebut berdasarkan hadith Rasulullah SAW yang harus diketahui oleh umat manusia.
Akhirnya Imam Malik ditangkap oleh pihak kerajaan, namun ia masih tetap dengan pendiriannya. Gabenor memberi peringatan keras supaya fatwa tersebut dicabut dengan segera Kemudian Imam Malik dihukum dengan dera dan diikat dengan tali dan dinaikkan ke atas punggung unta, lalu diarak keliling Kota Madinah. Kemudian Imam Malik dipaksa supaya menarik kembali fatwanya itu.
Mereka mengarak Imam Malik supaya Imam merasa malu dan hilang pendiriannya. Tetapi Imam Malik masih tetap dengan pendiriannya itu. Kerana ketegasannya itu, dia dihukum dengan sebat sebanyak 70 kali, yang menyebabkan tulang belakangnya hampir patah. Kemudian ia berkata kepada sahabat-sahabatnya:
“Aku dihukum dera begitu berat lantaran fatwa ku. Demikian Said Al-Musayyid, Muhamad Al-Munkadir dan Rabiah telah dijatuhi hukuman demikian lantaran fatwanya juga.”
Bagi Imam Malik hukuman semacam itu, bukanlah mengurangi pendiriannya, bahkan semakin bertambah teguh jiwanya. Ia tidak pernah takut menerima hukuman asalkan ia berada pada jalan kebenaran. Kerana memang setiap perjuangan itu memerlukan pengorbanan. Imam Al-Laits, seorang alim menjadi mufti Mesir ketika itu, saat mendengar bahawa Imam Malik dihukum lantaran fatwanya ia berkata: “Aku mengharap semoga Allah mengangkat darjat Imam Malik atas setiap pukulan yang dijatuhkan kepadanya, menjadikan satu tingkat baginya masuk ke syurga.”
Insya Allah.
 

Hamza Yusuf Hanson: Muallaf yanng Berpengaruh Pada Dunia Islam

Hamza Yusuf Hanson

Hamza Yusuf Hanson adalah seorang sarjana Islam Amerika, salah satu pendiri Zaytuna College Berkeley, California, Amerika Serikat. Dia adalah seorang mualaf, dan merupakan salah satu penandatangan A Common Word Between Us and You, sebuah surat terbuka oleh para ulama Islam kepada para pemimpin Kristen, menyerukan perdamaian dan saling pengertian. Dia menggambarkan serangan 9/11 sebagai "sebuah tindakan 'pembunuhan massal, murni dan sederhana'". The Guardian di Inggris menyebutnya sebagai ulama Barat paling berpengaruh. Yusuf adalah dosen Amerika pertama yang mengajar di universitas bergengsi dan tertua di Maroko, Universitas Al-Karaouine di Fes. Jordan's Royal Islamic Strategic Studies Centre saat ini menempatkannya pada urutan ke-42 dari 500 Muslim paling berpengaruh di dunia. Majalah Egypt Today menggambarkan dia sebagai semacam bintang rock teologis, "Elvis Presley dari Muslim Barat."

 

5 Tokoh Ilmuan Muslim Yang Paling Berpengaruh

5 tokoh ilmuan muslim yang paling berpengaruh.

1. Al-Farabi

Al-Farabi atau Abu Nasir Muhammad bin Al-Farakh Al-Farabi ialah  seorang filsuf dan ilmuwan Islam asal Farab, Kazakhstan. Dikenal dengan nama Abū Nasir al-Fārābi, namun dalam beberapa sumber ensiklopedia dirinya dikenal dengan sebagai Abu Nasr Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzalah Al-Farabi. Dan dibarat sebagai Alpharabius, Al-Farabi dikenal sebagai pemikir terkemuka pada abad pertengahan yang mana teorinya dikenal dengan : ilmu matematika, ilmu Logika, Ilmu Alam, Teologi, Ilmu Politik dan kenegaraan, Bunga rampai (Kutub Munawwa’ah). Hampir seluruh hidupnya digunakan untuk berkarya dan melahirkan ilmu-ilmu yang brilian pada saat itu. Salah satu teorinya yang paling terkenal ialah Al-Madinah Al-Fadhilah (Kota atau Negara Utama), dimana didalamnya membahas mengenai pencapaian kemasyuran hidup melalui dunia politik dan hubungan antara rejim yang terbaik menurut pemahaman Plato dengan hukum Islam.

2.  Al-Battani
Al-Batani atau dikenal dengan Albatenius ialah seorang matematikawan dan ahli astronom berkebangsaan Arab. Salah satu teori paling terkenalnya ialah teori mengenai penentuan tahun matahari yakni 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Tak sampai disitu Al-Batani juga sebagai seorang ilmuwan penemu persamaan trigonometri Ia juga memecahkan persamaan sin x = a cos x .

3.  Ibnu Sina
Dikenal pula sebagai Avicenna di Barat yang merupakan seorang ilmuwan, filsuf juga dokter kelahiran di tanah Persia. Di dunia kedokteran beliau dikenal sebagai bapak pengobatan modern, dan karyanya yang paling dikenal ialah Qanun fi Thib  yang berisi tentang rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad. Tak hanya itu, beliau juga merupakan seorang penulis yang produktif yang mana karya-karyanya tersebut didominasi oleh ilmu mengenai kedokteran, dan merupakan seorang pengarang dari 450 buku yang membahas mengenai pokok bahasan besar seputar kedokteran. Dan bukunya yang paling terkenal diataranya adalah The Canon of Medicine dan The Book of Healing.

4.  Ibnu Battutah
Atau dengan nama asli Abu Abdullah Muhammad bin Batutah adalah seorang penjelajahBeber Maroko. Atas dukungan dari Sultan Maroko, Ibnu Batutah menyiarkan beberapa perjalanan pentingnya kepada seorang sarjana yakni, Ibnu Juzay, yang ia temui saat sedang berada di Iberia. Beliau lahir di Tangier, Maroko sekitar tahun 1304 dan 1307. Diusianya yang ke-20 beliau pergi haji dan ziarah ke Mekah, setelah itu beliau melanjutkan perjalanan spiritualnya hingga melintasi 120.000 km ke sepanjang Negara muslim sekitar 44 negara modern.

5. Tsabit bin Qurrah
Lahir dengan nama Abu'l Hasan Tsabit bin Qurra' bin Marwan al-Sabi al-Harrani di kota Harran, Turki sekitar tahun 826 sampai dengan 18 Februari 901. Adalah seorang matematikawan dan Astronom asal Arab, menempuh pendidikan di Baghdad tepatnya di Baitul Hikmah, kemampuannya dalam bidang ilmu pengetahuan sudah Nampak sejak usia remaja. Tsabit mampu menerjemahkan buku Euclid yang berjudul Elements dan buku Ptolemy yang berjudul Geograpia. Teorinya yang terkenal adalah teori aljabar, astronomi dan geometri. Di bidang astronomi Tsabit di sebut sebagai salah satu reformis pertama dari system Ptolemaic sedangkan dalam mekanika beliau adalah seorang pendiri statiska.